0 4 min 9 yrs

Dua puluh tujuh Rabi’ul awal hingga 1 Rabi’ul Akhir 1436 H atau bertepatan dengan tanggal 18 – 22 Januari 2015 M Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fakultas Teknologi Industri (FTI) bersama Komisariat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam / Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA/JPMIPA) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta melangsungkan Darul Arqam Dasar (DAD) yang antusias di ikuti oleh 32 peserta. Pengaderan formal tingkat pertama tersebut merupakan prosedur untuk menjadi anggota biasa IMM dan salah satu syarat khusus untuk bisa menjadi Pimpinan Komisariat IMM.

Tema yang di usung adalah menyiapkan Generasi Penerus Ikatan Berbasis Trilogi IMM sebagai Upaya Beramar Ma’ruf Nahi Mungkar. Darul Arqam yang berarti Rumah Arqam terinspirasi dari Rasulullah yang menjadikan rumah Arqam bin Abi al Arqam sebagai rumah pengaderan atau madrasah pertama Islam yang mampu menghasilkan generasi terbaik.

“Tujuan DAD tidak hanya sebagai salah satu pengaderan formal di IMM, khususnya di tingkatan komisariat. Tetapi melalui DAD kita bisa menyiapkan dan membangun pribadi-pribadi yang akan menjadi penerus dalam kepemimpinan selanjutnya. Berbasis Trilogi; humanitas, intelektualitas dan religiusitas sebagai profil untuk beramar ma’ruf nahi mungkar, baik dalam lingkup mahasiswa maupun masyarakat “, ujar ketua panitia IMMawan Nurwahyuddi ketika di tanya mengenai tema yang dipilih.

“Saya terkesan pada panitia yang begitu semangat menyiapkan DAD, mungkin karena mereka sedang menyiapkan kader-kader penerus, pengganti agar lebih baik”, imbuh mahasiswa kelahiran Timor Timur tersebut.

“Komisariat bisa lebih menindak lanjuti bagaimana paska DAD. Tetap semangat dan selalu menjaga komunikaasi, hingga teman-teman extrainer DAD bisa lebih intens dalam keterlibatan dalam komisariat”, harap IMMawan Fuad Amsyari selaku instruktur pimpinan cabang IMM Djazman Al Kindi Kota Yogyakarta.

“Saya akan memperbaiki sikap saya, berusaha lebih berpikir kritis, membantu berlangsungnya IMM FTI dalam mencapai tujuannya” jelas IMMawan Nanang sebagai salah satu peserta DAD.

Pada hari ke-4 pelaksanaan DAD, panitia dan peserta menerima kunjungan IMMawan Sucipto, M.Pd.B.I. dan IMMawati Yuniar Wardani, S.KM.,MPH., selaku Pembina IMM, Drs., Hendro Setyono, SE, M.Sc. Hendro selaku pimpinan Biro Mahasiswa dan Alumni serta Drs., H. Abdul Fadlil, M.T., Ph.D. selaku Wakil Rektor III UAD. Pada kesempatan tersebut peserta mendapat apresiasi dan motivasi untuk terus berproses dan berjuang di IMM, yang mana kader-kader IMM secara otomatis di proyeksikan menjadi pemimpin-pemimpin Muhammadiyah di masa yang akan datang.

Ismail Taufiq,S.IP dalam sambutan mewakili Pimpinan Cabang Muhammadiyah Galur (Kulonprogo) saat penutupan DAD menyampaikan bahwa kader – Kader IMM harus mampu tumbuh dan berkembang dimana saja berada. Beliau juga menjelaskan tiga karakter yang harus di hayati oleh IMM sebagai gerakan intelektual, yaitu bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja Ikhlas. Mantan sekretaris Bidang Kader Dewan pimpinan Pusat IMM tahun 1997/1998 tersebut berpesan agar jangan pernah ragu memperjuangkan Islam dengan Manhaj Muhammadiyah. Kemudian beliau berterimakasih dan turut bergembira karena panitia berkenan menjadikan daerahnya menjadi tempat lahirnya kader-kader baru Muhammadiyah. Sebelum mengakhiri sambutanya, beliau meminta doa terkait wacana pendirian gedung pengaderan di daerahnya. (Wildan)