0 2 min 3 yrs

Bukti wujud penerapan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di antaranya menjadi penggerak dalam isu-isu strategis untuk berada pada barisan perubahan dengan menjunjung nilai-nilai keislaman, kemuhammadiyahan, dan ke-IMM-an, yang berpihak pada kaum tertindas serta dilemahkan. Oleh karena itu, Pimpinan Komisariat (PK) IMM Fakultas Seni Budaya dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, mengadakan sekolah propaganda.

“Di sinilah ikhtiar dan penghidupan nalar gerakan mahasiswa, agar sesuai zaman dan tetap melawan, serta memihak kaum tertindas yang digebuk oleh kekuasaan,” tutur Mohammad Haidar Al-Banna, selaku ketua panitia sekolah propaganda, (22-10-2021).

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari tanggal 17‒20 Oktober 2021 secara daring melalui Zoom Meeting. Ada lima pemateri yang mengisi, mereka adalah Ketua Bidang Hikmah DPD IMM DIY Muh. Taufiq Firdaus, penulis buku Bangkitlah Pergerakan Mahasiswa Eko Prasetyo, Ketua Umum PK IMM FSBK Syauqi Khaikal Zulkarnain, dosen LB Ilmu Komunikasi UAD Moddie Alvianto Wicaksono, M.A., dan Menteri Aksi dan Propaganda BEM KM UNNES Arif Afrullah.

Materi yang disampaikan juga sangat menarik, seperti ideopolstratak IMM, agitasi dan propaganda, pengantar semiotika, media dan propaganda, dan strategi kepenulisan kajian propaganda.

Ada 46 peserta dari berbagai fakultas dan lintas universitas. “Peserta sangat antusias, seperti menemukan hal baru dan perspektif baru tentang arti sebenarnya menjadi mahasiswa. Diskusinya pun sangat interaktif yang tentunya sangat mewarnai jalannya sekolah propaganda ini,” imbuhnya.

Rencana tindak lanjut dari sekolah, nantinya peserta akan dibentuk beberapa kelompok untuk mengadakan visualisasi kajian yang bertema tentang kritik pada pemerintah. Seperti represifitas kepolisian, fenomena diberangusnya kebebasan akademik, omnibus law yang mencekik, dan evaluasi kabinet maju.

Panitia berharap dengan terlaksananya sekolah propaganda tersebut menginginkan dobrakan-dobrakan pembaru dari kader IMM dalam pergerakan organisasi yang mereka ikuti. “Kajian-kajian propaganda menjadi wadah IMM sebagai pelopor perubahan yang mencerdaskan, menyadarkan, dan dengan data yang jelas kepada mahasiswa maupun masyarakat luas.” (Lrs)

source : News UAD