0 2 min 2 yrs

Pandangan Muhammadiyah mengenai seni dan kebudayaan merupakan urusan dunia dan pada dasarnya hukumnya boleh. Hadirnya suatu kebudayaan tak lepas dari beberapa hal yang memengaruhi, seperti lahirnya ide kreatif dan kebiasaan manusia yang kemudian menghasilkan suatu kebudayaan baru.

Untuk merespons perkembangan seni dan budaya di Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bidang Seni, Budaya, dan Olahraga (SBO) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kolaborasi antara SBO Komisariat Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Hukum, dan Fakultas Agama Islam (FAI) menyelenggarakan agenda bertajuk “Seni Kebudayaan Muhammadiyah Dahulu dan Sekarang” pada Jum’at (26-11-2021) secara luring di Sarang Building (art space & coffee shop).

Kegiatan menarik ini menghadirkan narasumber yaitu Jumaldi Alfi seorang seniman kontemporer, Mahfud Ikhwan penulis novel Kambing dan Hujan, dan Budhi Hermanto yang berasal dari Program Yayasan Umar Kayam.

“Kami berinisiatif mengadakan diskusi ini sebagai wadah teman-teman khususnya kader IMM di UAD untuk berdiskusi dan berdialog membicarakan seni dan kebudayaan di Muhammadiyah pada zaman dulu dan sekarang. Selain itu sebagai bentuk untuk menyemarakkan Milad Muhammadiyah ke-109,” tutur Angga selaku ketua bidang SBO IMM FTI.

Senada dengan apa yang telah dijelaskan para narasumber bahwa Muhammadiyah dalam sejarahnya sangat dekat dengan budaya, salah satunya sebagai bentuk media dakwah. Angga berharap dari kegiatan tersebut para peserta yang telah hadir memiliki pandangan serta pemahaman terkait seni dan kebudayaan di Muhammadiyah dulu dan sekarang, dan nantinya memiliki cara berpikir juga ide kreatif baru untuk mengembangkan seni dan budaya khususnya di Muhammadiyah. (hmd)

 

source : News UAD